cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Rekayasa & Manajemen Sistem Industri (JRMSI) adalah wadah bagi lulusan S-1 Teknik Industri, UB dan perguruan tinggi lainnya untuk mempublikasikan karya ilmiahnya.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 6 (2014)" : 12 Documents clear
OPTIMASI KAPASITAS PRODUKSI DALAM PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI MENGGUNAKAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING (ILP) (Studi Kasus: CV. PABRIK MESIN GUNTUR MALANG) Christanty, Ellysa Maria Ayu; Setyanto, Nasir Widha; Hamdala, Ihwan
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.796 KB)

Abstract

Abstrak Perencanaan produksi sangat menentukan jalannya suatu proses produksi dalam merencanakan, mengelola sumber daya, dan menghasilkan output sesuai dengan order dari konsumen yang disusun dalam jadwal induk produksi (JIP). Dari hasil identifikasi CV. Pabrik Mesin Guntur belum memaksimalkan  pengelolaan kapasitas produksi dengan memperhatikan antara kapasitas yang tersedia (CA) dan kapasitas yang dibutuhkan (CR) dalam menentukan jumlah produksi sesuai dari target order mesin pompa air. Hal ini menyebabkan adanya sisa order produksi (SOP) yang cukup banyak untuk periode selanjutnya. Melalui perhitungan integer linear programming (ILP) maka dapat dilakukan pengelolaan kapasitas yang tersedia, peningkatan kapasitas pada stasiun kerja (SK) yang menjadi kendala karena tidak memiliki kapasitas yang mencukupi dengan pemilihan alternatif antara menambahkan jam lembur atau menambahkan resources, kemudian menentukan kebijakan dengan memilih peningkatan kapasitas yang menghasilkan output SOP minimum dan total profit tinggi. Dari optimasi kapasitas produksi dengan perhitungan ILP didapatkan hasil meningkatkan kapasitas dengan menambahkan jam lembur lebih efektif daripada menambahkan resources dalam memenuhi target order. Output perhitungan ILP melalui penambahan jam lembur menghasilkan jumlah produksi optimal mesin pompa air dengan SOP minimum sebanyak 8 unit dan total profit yang didapatkan pabrik sebesar Rp. 457.027.300,-. Sehingga dari output perhitungan ILP dapat disusun JIP yang optimal untuk periode (bulan) sebagai target produksi. Kata kunci : Kapasitas produksi, jadwal induk produksi (JIP), sisa order produksi (SOP), profit,integer linear programming (ILP)
PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING PADA PROSES PRODUKSI FURNITURE DENGAN METODE COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPING (Studi Kasus: PT. Gatra Mapan, Ngijo, Malang) Antandito, Dikki Julian; Choiri, Mochammad; Riawati, Lely
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.784 KB)

Abstract

Abstrak Setiap perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa akan terus meningkatkan produktivitas perusahaannya dalam segala aspek. Dalam industri manufaktur, produktivitas suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menjalankan proses produksi secara efektif dan efisien. Semakin efisien sistem produksi perusahaan tersebut, maka semakin sedikit timbulnya waste dalam aktivitas produksinya. PT. Gatra Mapan Ngijo merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk furniture. Dalam melakukan proses produksinya terjadi ketidaksesuaian hasil output produksi dengan target produksi yang ditentukan. Hal tersebut terjadi karena ditemukan adanya waste pada kegiatan proses produksi. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan pendekatan lean manufacturing untuk menciptkan continuous improvement pada proses produksi dengan metode cost integrated value stream mapping. Analisis difokuskan pada produk Dino Sideboard 2 D 3 yang mempunyai volume produksi tertinggi. Aspek biaya yang dihitung pada value stream menggunakan konsep Activity Based Costing (ABC) yang menekankan pengelolaan bisnis berdasarkan aktivitas. Waste pada current state map dianalisis dan dicari akar penyebabnya dengan menggunakan analisis Root Cause Analysis (RCA). Waste yang diprioritaskan untuk menjadi perhatian dalam proses produksi yaitu waste of defect, waste of waiting, dan underutilizing people. Rekomendasi perbaikan yang diberikan yaitu pengiriman bahan baku seminggu dua kali, penerapan continous flow, dan pembuatan kartu kontrol mesin. Hasil perubahan yang dihasilkan yaitu inventory cost berkurang Rp 33.590,00, total production lead time berkurang 12,87 hari, total cycle time berkurang 5,14 menit, dan travel distance berkurang 22 meter. Target biaya yang ditentukan pada total value added dan non value added cost yakni sebesar Rp 24.000,00. Kata kunci : Waste, Lean manufacturing, Continuous improvement, Cost integrated value stream mapping, Activity based costing, Root cause analysis
DESAIN SISTEM KEAMANAN PANGAN HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PRODUKSI GULA PG. KEBON AGUNG MALANG Fakhmi, Aminuddin; Rahman, Arif; Riawati, Lely
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.635 KB)

Abstract

Abstrak PG Kebon Agung merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Gula yang berlokasi di Kabupaten Malang. Jenis gula yang dihasilkan adalah gula kristal putih. PG Kebon Agung belum menerapkan sistem keamanan pangan pada lantai produksinya, padahal pada tahapan proses produksinya banyak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang sangat tidak baik apabila terkomsumsi oleh konsumen. Untuk itu dilakukan perencanaan desain sitem keamanan pangan, Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya yang cenderung terjadi pada lantai produksi dan menempatkan pengendalian yang diharapkan dapat mencegah, mengurangi, bahkan menghilangkan bahaya-bahaya tersebut. Hasil analisa dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada pada metode HACCP didapat 9 titik kendali kritis atau critical control point (CCP) yang ada pada proses produksi gula kristal putih. kesembilan CCP tersebut, lebih rinci lagi, terdapat pada proses pencucian (kontaminasi fisik), proses pemberian desinfektan (kontaminasi biologi dan kimia), proses penambahan asam phospat (kontaminasi kimia), proses penambahan susu kapur (kontaminasi fisik), proses pelepasa gas-gas sisa rekasi (kontaminasi kimia), proses penambahan flocculant (kontaminasi fisik dan kimia), dan proses pemberian fondan (kontaminasi kimia). Tabel HACCP Plan sebagai hasil atau output dari sistem HACCP telah mencakup keseluruhan hasil analisa dari prinsip-prinsip HACCP. Kata kunci : Gula Kristal Putih, Hazard Analysis and Critical Control Point, Critical Control Point, Tabel HACCP Plan
PENGEMBANGAN PENJADWALAN RE-ENTRANT FLOWSHOP BERDASARKAN ALGORITMA NAWAZ, ENSCORE, DAN HAM (NEH) DENGAN PENDEKATAN DISPATCHING RULE (Studi Kasus: PT. Sahabat Rubber Industries - Malang) Faizal, Achmad; Rahman, Arif; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.899 KB)

Abstract

Abstrak Penjadwalan adalah suatu kegiatan perencanaan dalam mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh tugas yang ada dalam jangka waktu tertentu. PT. Sahabat merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri pembuatan selang LPG (Liquid Petroleum Gas). Sistem alur proses produksi yang dimiliki oleh PT.Sahabat adalah re-entrant flowshop. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Sahabat adalah masih tingginya waktu tunggu karena proses alokasi yang tidak tepat, sehingga menyebabkan tingkat penggunaan sumber daya yang tersedia masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan penjadwalan untuk minimasi makespan. Dalam penelitian ini akan dikembangkan model algoritma Nawaz,Enscore dan Ham (NEH) dengan dua pendekatan dispatching rule yaitu Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT), dengan memperhatikan routing dan precedence. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari algoritma Nawaz, Enscore, dan Ham baik dengan pendekatan mendapatkan hasil makespan sebesar 3146,16 menit. Dibandingkan dengan penjadwalan perusahaan yang memiliki makespan 4602,02 menit, maka terjadi penurunan makespan sebesar 46,27%. Kata kunci : Re-entrant Flowshop, minimasi makespan, Pengembangan algoritma NEH
PERENCANAAN AGREGAT CHASE STRATEGY DENGAN ANALISIS KEBUTUHAN OPERATOR DAN SESUAI FLUKTUASI PERMINTAAN ROKOK (Studi Kasus: PR. Adi Bungsu, Malang) Rahmadhani, Aditya; Rahman, Arif; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.214 KB)

Abstract

Abstrak PR.Adi Bungsu merupakan salah satu pabrik rokok di kota Malang yang memiliki jumlah permintaan rokok SKT dan SKM yang sangat fluktuatif setiap bulannya. Jumlah permintaan rokok yang sangat fluktuatif ini tentu sangat berpengaruh terhadap kebutuhan akan jumlah operator yang membuat rokok kretek tangan (SKT) dan juga penggunaan jumlah mesin yang digunakan untuk membuat rokok  filter (SKM). Lini produksi SKT PR. Adi Bungsu menerapkan penggunaan operator SKT dan verpack dalam jumlah yang konstan untuk memenuhi berapapun jumlah permintaan rokok dari konsumen. Hal ini menimbulkan besarnya biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Pengaturan jumlah operator SKT dan verpack dengan chase strategy akan dibandingkan dengan  penggunaan jumlah tenaga kerja di PR.Adi Bungsu guna mengetahui strategi mana yang menghasilkan biaya tenaga kerja yang minimal. Perbandingan juga akan dilakukan pada strategi jumlah penggunaan mesin maker, verpack, mesin bandrol dan mesin wrapper untuk mengetahui strategi mana yang menghasilkan biaya listrik yang minimal. Berdasarkan perbandingan biaya tenaga kerja masing – masing strategi, metode chase strategy menghasilkan total biaya tenaga kerja paling kecil yaitu sebesar Rp.744.673.875. sedangkan total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp.1.199.007.984 atau 37% lebih besar dari biaya tenaga kerja berdasarkan metode chase strategy. Sedangkan untuk total biaya listrik, perusahaan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp.72.815.948. Jika dibandingkan dengan hasil peramalan, total biaya listrik untuk penggunaan 4 mesin yang harus dikeluarkan perusahaan sebesar Rp.71.276.490. Selisih keduanya adalah Rp.1.539.458 atau 2% lebih kecil dari total biaya listrik yang sudah dikeluarkan perusahaan. Kata kunci : Fluktuatif, pengaturan jumlah operator dan mesin, biaya minimal, total biaya tenaga kerja, total biaya  listrik.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI PADA DEPARTEMEN MAINTENANCE DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW (R, s, S) SYSTEM (Studi Kasus di PT. Adi Putro Wirasejati) Purubaya, Ridha Wirardy; Santoso, Purnomo Budi; Sari, Ratih Ardia
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.603 KB)

Abstract

Abstrak PT. Adi Putro Wirasejati merupakan salah satu perusahaan karoseri di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembentukan body bus dan minibus. Permasalahan terjadi pada PT. APW adalah keterlambatan waktu perbaikan kerusakan mesin dan ketidaksesuaian jadwal perawatan mesin karena tidak adanya perencanaan dan prakiraan data historis. Hal ini menyebabkan kebutuhan replacement tidak dapat dipenuhi. Suku cadang dengan kecepatan pemakaian yang paling besar dalam penelitian ini adalah Skun Kabel SCG-5, Seal Regulator CO2, Bearing 608 NTN, Skun 2,5 mm B, dan O Ring 39453. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibutuhkan usulan mengenai kebijakan persediaan suku cadang dengan mempertimbangkan service level yang tinggi dengan biaya yang proporsional dengan perhitungan menggunakan pendekatan periodic review (R, s, S) system. Setelah melakukan perbandingan antara kebijakan existing dan kebijakan yang diusulkan, langkah yang dilakukan adalah mengembangkan prototype sistem informasi manajemen persediaan suku cadang mesin produksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dengan pendekatan (R, s, S) system dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sebagai kebijakan yang lebih baik daripada kebijakan existing karena terjadi peningkatan nilai service level dengan penurunan dan peningkatan total biaya. Selain itu, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah prototype dari sistem informasi manajemen persediaan suku cadang mesin produksi berbasis periodic review (R, s, S) system yang menunjang kegiatan dan kebijakan mengenai pengendalian persediaan suku cadang pada departemen maintenance PT. APW. Kata kunci: database, maintenance, pengendalian persediaan, periodic review (R, s, S) system, prototyping.
PENJADWALAN TENAGA KERJA ROOM BOY DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING Eradipa, Auriiga Yuzi; Rahman, Arif; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.106 KB)

Abstract

Abstrak   Hotel HKG merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan yang berada di Malang. Produk utama yang ditawarkan kepada para tamu adalah jasa penyewaan kamar. Selama ini Hotel HKG mengalami fluktuasi permintaan kamar. Dengan adanya fluktuasi permintaan kamar, jumlah room boy yang ada dirasa kurang serta masih banyak terjadi pelanggaran dalam penjadwalan roomboy, sehingga diperlukan pengaturan penjadwalan optimal. Metode yang digunakan dalam penjadwalan tenaga kerja room boy adalah metode Goal Programming. Langkah awal dalam penjadwalan tenaga kerja adalah menghitung rata-rata tingkat hunian kamar setiap hari nya dan melakukan perhitungan waktu baku proses membersihkan kamar. Selanjutnya menghitung jumlah tenaga kerja minimal tiap shift. Langkah selanjutnya adalah melakukan penjadwalan tenaga kerja menggunakan metode Goal Programming. Hasil penelitian menunjukkan penjadwalan tenaga kerja room boy untuk tiap shift di setiap harinya selama seminggu. Pelanggaran yang terjadi dipenjadwalan aktual sudah diminimumkan, dari 15 pelanggaran menjadi 2 pelanggaran. Jumlah room boy optimal adalah 14 orang. Kata kunci: Goal Programming, Penjadwalan Tenaga Kerja, Shift, Room boy
PENJADWALAN PRODUKSI PADA LINGKUNGAN FLEXIBLE JOB SHOP PROBLEM (FJSP) UNTUK MEMINIMASI TOTAL TARDINESS (Studi Kasus di Divisi PPIP PT. Barata Indonesia (Persero), Gresik) Sari, Nimas Elmidina Kartika; Tama, Ishardita Pambudi; Tantrika, Ceria Farela Mada
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.108 KB)

Abstract

Abstrak   PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik merupakan  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang Engineering, Procurement, dan Construction. Divisi Produksi Peralatan Industri Proses (PPIP) sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi order atau pesanan dari konsumen dikarenakan oleh metode penjadwalan yang kurang disesuaikan dengan waktu datang kontrak dan waktu pemenuhan due date dari tiap order-nya,. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan menginginkan solusi usulan agar kondisi buruk ini dapat diperbaiki sehingga keterlambatan pengerjaan order dapat diatasi. Penelitian ini mengusulkan metode Earliest Due Date (EDD), First Come First Serve (FCFS), dan integrasi antara Algoritma Tabu Search dengan Pairwise Interchange Heuristic sebagai keputusan untuk memprioritaskan urutan job sebelum dijadwalkan, kemudian dalam tahapan pengerjaannya menggunakan algoritma Sequencing yang dirancang untuk mendapatkan hasil jadwal usulan yang mendekati optimal, yaitu dengan nilai tardiness dan penalti yang paling minimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas urutan job yang optimal adalah 1-2-3; 2-3-1; 3-2-1; dan 1-3-2. Seluruh job yang dijadwalkan, yaitu job 1, job 2 dan job 3, secara berurutan membutuhkan waktu produksi selama 87,3 jam; 156 jam; dan 218,6 jam. Nilai ini setara dengan 11 hari, 20 hari dan 28 hari dan seluruh job dapat selesai 9 hari, 12 hari, dan 14 hari sebelum due date-nya. Selanjutnya, penalti diperhitungkan berdasarkan nilai tardiness. Dengan menggunakan metode usulan menghasilkan jadwal yang tidak menghasilkan tardiness, maka penalti juga tidak terjadi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya produksi. Kata Kunci: Penjadwalan Produksi, First Come First Serve (FCFS), Earliest Due Date (EDD), Algoritma Tabu Search, Tardiness, Penalti.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL (SERVICE QUALITY) Ningsih, Lies Kurnia; Setyanto, Nasir Widha; Sudjono, Hary
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.392 KB)

Abstract

Abstrak RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu kabupaten Bangkalan merupakan rumah sakit umum daerah yang mempunyai falsafah “ Melindungi  kehidupan masyarakat Bangkalan dan sekitarnya sehingga masyarakat mampu berproduksi secara maksimal”. Bagi perusahaan jasa seperti halnya rumah sakit, pelayanan merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kualitas pelayanan yang memiliki kesenjangan terbesar antara persepsi dan harapan pasien terhadap kualitas layanan di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dan untuk memberikan rekomendasi usulan perbaikan kualitas pelayanan di Istalasi Rawat Inap Bedah RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Dan dilakukan pengukuran tingkat kualitas yaitu dilakukan dengan cara survey persepsi pelayanan dengan cara menyebarkan kuisioner.Sampel penelitian ini sebanyak 96 responden, dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu dengan sampel pilihan dan kemudahan. Banyaknya atribut pertanyaan untuk tangibles (bukti nyata (12 pertanyaan, reliability (kehandalan) terdapat 6 pertanyaan, assurance (jaminan) terdapat 10pertanyaan, empathy (empati) terdapat 5 pertanyaan, responsiveness (daya tanggap) terdapat 6 pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas pelayanan yang semaksimal mungkin. Dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta analisis gap 5 yaitu selisih antara persepsi pelanggan dengan harapan pelanggan, dan kemudian dilakukan analisa perbaikan. Dari hasil analisa terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : perhitungan gap yang diperoleh dari selisih antara persepsi pelanggan dan harapan pelanggan terdapat 9 nilai gap negatif yaitu -2,19, -2,02, -1,81, -1,70, -1,70, -1,67, -1,66, -1,61, -1,60 kemudian dilakukan analisa perbaikan pelayanan untuk memberikan kepuasan terhadap pasien yaitu : membuat sistem data base untuk kebutuhan obat dan peralatan kesehatan, membuat jadwal piket kebersihan ruangan rawat inap, mendata resep makanan apa saja yang bermutu bagi pasien dan menyehatkan bagi pasien, memberikan pelatihan peningkatan pendidikan (diklat) kepada perawat, menambahkan tenaga kerja perawat, memberikan jadwal yang rutin untuk dokter. Kata kunci : kualitas pelayanan, kuisioner, metode servqual, analisis gap 5
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus: Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang) Puspasari, Dewi; Setyanto, Nasir Widha; Himawan, Rakhmat
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.965 KB)

Abstract

Abstrak Perpustakaan Umum Kota Malang merupakan salah satu pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah Kota Malang yang bergerak dibidang pendidikan. Salah satu misi Perpustakaan Umum Kota Malang adalah meningkatkan kualitas jasa perpustakaan dan informasi kearsipan baik untuk masyarakat maupun institusi. Untuk dapat mewujudkan misi tersebut maka dibutuhkan suatu pengukuran kualitas jasa untuk dapat mengetahui kondisi kualitas jasa tersebut sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas jasa yang efektif dan efisien.Dalam penelitian ini metode Servqual diintegrasikan dengan metode Quality Function Deployment untuk dapat membantu pihak Pepustakaan Umum Kota Malang dalam mengetahui persepsi dan harapan pengunjung perpustakaan terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Umum Kota Malang selama ini. Kuesioner Servqual digunakan untuk mengetahui gap antara persepsi dan harapan pengunjung terhadap atribut-atribut perpustakaan yang sesuai dengan 5 dimensi Servqual yaitu tangible, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy. Setelah diketahui atribut yang memiliki nilai gap negatif maka akan menjadi voice of customer yang akan diolah dengan menggunakan metode quality function deployment untuk dapat menghasilkan prioritas rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung perpustakaan umum kota malang. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid dan reliabel. Selanjutnya  dilakukan penyebaran kuesioner Servqual yang didapatkan hasil bahwa seluruh atribut tersebut memiliki nilai gap negatif sehingga menjadi voice of customer dalam matrik house of quality. Berdasarkan hasil dari matrik house of quality, respon teknis yang menjadi prioritas perbaikan adalah jumlah ketersediaan fasilitas komputer internet gratis dan komputer katalog yaitu dengan nilai normalized contribution sebesar 15%. Rekomendasi yang disarankan untuk respon teknis tersebut adalah segera melakukan perbaikan perangkat komputer yang tersedia saat ini dan meningkatkan spesifikasi komputer untuk menunjang kecepatan internet. Kata kunci: gap, house of quality, kualitas jasa, quality function deployment, dan servqual.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 8 (2023): Vol. 11 No. 7 (2023): Vol. 11 No. 6 (2023): Vol. 11 No. 5 (2023): Vol. 11 No. 4 (2023): Vol. 11 No. 3 (2023): Vol. 11 No. 2 (2023): Vol. 11 No. 1 (2023): Vol. 10 No. 9 (2022) Vol. 10 No. 8 (2022): Vol. 10 No. 7 (2022) Vol 10, No 7 (2022) Vol 10, No 6 (2022) Vol 10, No 5 (2022) Vol 10, No 4 (2022) Vol 10, No 3 (2022) Vol 10, No 2 (2022) Vol 10, No 1 (2022) Vol 9, No 8 (2021) Vol 9, No 7 (2021) Vol 9, No 6 (2021) Vol 9, No 5 (2021) Vol 9, No 4 (2021) Vol 9, No 3 (2021) Vol 9, No 2 (2021) Vol 9, No 1 (2021) Vol 8, No 6 (2020) Vol 8, No 5 (2020) Vol 8, No 4 (2020) Vol 8, No 3 (2020) Vol 8, No 2 (2020) Vol 8, No 1 (2020) Vol 7, No 10 (2019) Vol 7, No 9 (2019) Vol 7, No 8 (2019) Vol 7, No 7 (2019) Vol 7, No 6 (2019) Vol 7, No 5 (2019) Vol 7, No 4 (2019) Vol 7, No 3 (2019) Vol 7, No 2 (2019) Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 12 (2018) Vol 6, No 11 (2018) Vol 6, No 10 (2018) Vol 6, No 9 (2018) Vol 6, No 8 (2018) Vol 6, No 7 (2018) Vol 6, No 6 (2018) Vol 6, No 5 (2018) Vol 6, No 4 (2018) Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 14 (2017) Vol 5, No 13 (2017) Vol 5, No 12 (2017) Vol 5, No 11 (2017) Vol 5, No 10 (2017) Vol 5, No 9 (2017) Vol 5, No 8 (2017) Vol 5, No 7 (2017) Vol 5, No 6 (2017) Vol 5, No 5 (2017) Vol 5, No 4 (2017) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 10 (2016) Vol 4, No 9 (2016) Vol 4, No 8 (2016) Vol 4, No 7 (2016) Vol 4, No 6 (2016) Vol 4, No 5 (2016) Vol 4, No 4 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 11 (2015) Vol 3, No 10 (2015) Vol 3, No 9 (2015) Vol 3, No 8 (2015) Vol 3, No 7 (2015) Vol 3, No 6 (2015) Vol 3, No 5 (2015) Vol 3, No 4 (2015) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 6 (2014) Vol 2, No 5 (2014) Vol 2, No 4 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue